Pembuatan Artikel ini di tujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Penunjang Keputusan yang di bimbing oleh Abidatul Izza, S.Si, M.Kom.
NPM : 12.1.03.03.0323
Nama : Deky Sanjaya
Jurusan : Teknik
Prodi : Sistem Informasi
Universitas : Universitas Nusantara PGRI Kediri
Definisi Sistem Pendukung Keputusan(SPK)
Sistem Pendukung Keputusan atau Decision Suport System adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan atau menajemen pengetahuan) yang di pakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Menurut Keen dan Scon Morton Sistem Pendukung Keputusan merupakan penggabungan sumber-sumber kecerdasan individu dengan kemampuan komponen untuk memperbaiki kualitas keputusan. Sistem Pendukung Keputusan juga merupakan sistem informasi yang berbasis komputer untuk menejemen pengambilan keputusan yang menangani masalah-masalah semi struktur.
Dengan pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa SPK bukan merupakan alat pengambilan keputusan, melainkan merupakan sistem yang membantu pengambil keputusan dengan melengkapi mereka dengan informasi dari data yang telah diolah dengan relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan tentang masalah denga lebih cepat dan akurat. Sehingga sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan pengambilan keputusan dalam proses pembuatan keputusan.
Menurut (Azhar, 1995) dari pengertian SPK maka dapat ditentukan karakteristik antara lain :
- Mendukung proses pengambilan keputusan, menitik beratkan pada management by perception.
- Adanya interface manusia atau mesin di mana manusia(user) tetap memegang kontrol proses pengambilan keputusan.
- Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi struktur dan tak terstruktur.
- Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan.
- Memiliki subsistem-subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai kesatuan item.
- Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi seluruh tingkatan manajemen.
Definisi Sistem
Karakteristik sebuah sistem adalah terdiri dari bagian-bagian yang saling
berkaitan dan beroperasi untuk mencapai suatu tujuan. Sebuah sistem bukanlah
seperangkat unsur yang tersusun secara tidak teratur, namun sistem terdiri dari
unsur yang dapat dikenal untuk saling melengkapi karena memiliki maksud,
tujuan dan sasaran tertentu.
Terkait dengan pengertian sistem, Jogiyanto (2001:1) berpendapat bahwa
sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau
subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.
Terdapat beberapa pengertian sistem menurut beberapa ahli antara lain
adalah sebagai berikut :
- Pengertian sistem menurut Abdul Kadir (2005:1) dalam buku PengenalanSistem Informasi, yaitu “Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan”.
- Sedangkan sistem menurut Jogjianto (2005:2) dalam buku Analisis dan Desain Sistem Informasi, yaitu“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu”.
Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi dan saling bekerja sama untuk mencapai satu tujuan tertentu. Definisi Model
Model adalah pola (contoh, acuan, ragam) dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan (Departemen P dan K, 1984:75). Definisi lain dari model adalah abstraksi dari sistem sebenarnya, dalam gambaran yang lebih sederhana serta mempunyai tingkat prosentase yang bersifat menyeluruh, atau model adalah abstraksi dari realitas dengan hanya memusatkan perhatian pada beberapa sifat dari kehidupan sebenarnya (Simamarta, 1983: ix – xii). Jenis-jenis model dapat dibagi dalam lima kelas yang berbeda :
1. Kelas I, pembagian menurut fungsi :
- Model deskriptif : hanya menggambarkan situasi sebuah sistem tanpa rekomendasi dan peramalan. Contoh : peta organisasi.
- Model prediktif : model ini menunjukkan apa yang akan terjadi, bila sesuatu terjadi.
- Model normatif : model yang menyediakan jawaban terbaik terhadap satu persoalan. Model ini memberi rekomendasi tindakan-tindakan yang perlu
diambil. Contoh : model budget advertensi, model economics, model marketing.
2. Kelas II, pembagian menurut struktur.
- Model Ikonik : adalah model yang menirukan sistem aslinya, tetapi dalam
suatu skala tertentu. Contoh : model pesawat.
- Model Analog : adalah suatu model yang menirukan sistem aslinya dengan
hanya mengambil beberapa karakteristik utama dan menggambarkannya
dengan benda atau sistem lain secara analog. Contoh : aliran lalu lintas di jalan dianalogkan dengan aliran air dalam sistem pipa.
- Model Simbolis : adalah suatu model yang menggambarkan sistem yang ditinjau dengan simbol-simbol biasanya dengan simbol-simbol matematik.
Dalam hal ini sistem diwakili oleh variabel-variabel dari karakteristik sistem yang ditinjau.
3. Kelas III, pembagian menurut referansi waktu.
- Statis : model statis tidak memasukkan faktor waktu dalam perumusannya.
- Dinamis : mempunyai unsur waktu dalam perumusannya.
4. Kelas IV, pembagian menurut referansi kepastian.
- Deterministik : dalam model ini pada setiap kumpulan nilai input, hanya ada
satu output yang unik, yang merupakan solusi dari model dalam keadaan pasti.
- Probabilistik : model probabilistik menyangkut distribusi probabilistik dari
input atau proses dan menghasilkan suatu deretan harga bagi paling tidak satu
variabel output yang disertai dengan kemungkinan-kemungkinan dari harga-
harga tersebut.
- Game : teori permainan yang mengembangkan solusi-solusi optimum dalam
menghadapi situasi yang tidak pasti.
5. Kelas V, pembagian menurut tingkat generalitas.
Model yang akan disusun dalam penelitian ini termasuk model Simbolis, yaitu model yang menggambarkan sistem yang ditinjau dengan simbol-simbol biasanya dengan simbol-simbol matematik. Dalam hal ini sistem diwakili oleh variabel-variabel dari karakteristik sistem yang ditinjau.